Jurnal 2 (Temukan teman untuk menjadi team)

Setiap manusia di dunia pasti punya permasalahan tapi hanya yang memiliki mimpi yang mau dan berani menghadapi permasalahan ini. Agar kita tidak merasa sendiri dalam mengahadapi masalah maka temukanlah teman yang memiliki permasalahan yang kurang lebih sama dengan kita. Teman berbagi rasa, cerita, suka dan duka. Teman dalam kesendirian yang selalu mensupport dan memotivasi diri ini ketika sedang futur, teman yang selalu hadir dalam suka dan duka. 

Berdasarkan problem statement yang mamak buat, yaitu mengenai luka pengasuhan/ inner child negatif yang diakibatkan oleh tumpukan emosi negatif diri ini selama masa pengasuhan dulu. Akibat belum tuntasnya menyembuhkan luka ini bukannya saja terjadi ketidak harmonisan dengan orang tua, akan tetapi dampak yang lebih besar akibat inner child adalah menjadi toxic parent, toxic people serta penyakit dalam tubuh (psikosomatis). Maka dari itu untuk menemakan teman dan membentuk team. Akhirnya berdasarkan permasalahan yang sama yaitu mengenai efek atau dampak emosi negatif dan harus menyeleseaikan emosi negatif tersebut agar sehat jiwa dan raga, akhirnya mamak memutuskan untuk mecari teman dan bergabung dengan team yang memiliki permasalahan yang sama. Karena kondisi mamak sedang kurang fit yang berakibat mamak terlambat dalam melakukan kampanye untuk menemukan teman dan membentuk team. Merasa diri sudah membaik, akhirnya mamak mencoba membuat kampanye versi mamak. Langkah pertama sebelum membuat kampanye, mamak terlebih dahulu membuat user persona


 dan juga story board. 

Lanjut setelahnya membuat video kampanye, berikut video kampanye yang mamak buat:


Melihat respon teman-teman yang hanya melike video mamak efek kampanye yang telat wkwkkw sedih sebenarnya, dan menanyakan teman2 dalam regional dan cohos yang memiliki masalah yang serupa ternyata mereka telah menemukan dan membentuk team. Lagi-lagi mamak telat deh. Dan menyadari diri ini belum mampu secara maksimal dalam melead teman-teman maka mamak memutuskan untuk menjadi bagian dari team saja belum berani mengambil peran sebagai leader karena melihat kondisi kesehatan mamak serta amanah dalam beberapa komunitas. Akhirnya mamak memberanikan diri menjapri mba una (Rusna Meswari) leader team tersebut. Mengapa mamak memutuskan untuk bergabung dalam tim ini? karena kita memiliki problem statement yang serupa yaitu mengenai mengelola emosi negatif. Mba una menanyakan kapasitas yg mamak miliki maksudnya apa hard Skill dan soft skill yang ada pada diri mamak. Setelah mengabarkan hard Skill dan soft skill yanh dimiliki, akhirnya mamak diizinkan untuk bergabung.

Yaa tim kami diberi nama tim TEMANI (Tuntas Emosi Negatif) yang terdiri 8 orang dan 1 orang psikolog yang alhamdulillah masih member IP sehingga kami memiliki core value yang sekadar. Ini dia tim TEMANI











#materi2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal ke-3 Menyelami masalah bersama tim

Jurnal Kegiatan Konferensi Ibu Pembaharu 2021